Dhianita Kusuma Pertiwi

Kata, Frasa, dan Rasa

Kesehatan Publik dalam Sistem Kapitalistik

Tanggal 5 Mei lalu, beberapa orang mengingat dan merayakan ulang tahun Karl Marx ke-203. Pengakuan atas perannya sebagai salah satu dari empat pemikir terbesar di dunia cukup sulit dibantah jika mengingat masih cukup banyak pembacaan atas fenomena-fenomena kontemporer dengan kerangka teori atau pemikiran Marx. Salah satunya pembacaan atas pandemi dan isu-isu kesehatan dengan kacamata Marxisme.

(more…)

Pertentangan Kelas adalah Pertentangan Waktu

“Jangan bangga dengan overwork“–kira-kira seperti itulah pesan yang beberapa bulan terakhir sering muncul dalam kiriman yang diedarkan oleh jaringan media sosial saya. Sebagai seorang pekerja, kiriman semacam itu sering kali membuat saya terhenyak lalu berpikir selama beberapa saat. Memikirkan tentang definisi overwork, kewajiban dan hak pekerja, dan menimbang-nimbang hal-hal yang telah terjadi pada diri saya sendiri.

(more…)

Menyadari Pentingnya Kesadaran Kelas






Dalam melakukan pembacaan terhadap konsep-konsep Marx, salah satu hal yang sering muncul adalah penekanan terhadap kesadaran kelas, terutama bagi golongan pekerja. Kesadaran kelas merupakan kepercayaan yang dimiliki seseorang tentang kelas sosial atau tingkatan ekonominya di masyarakat, struktur kelas, dan kepentingan kelas mereka. Kesadaran ini merupakan hal yang penting karena menjadi cikal bakal perlawanan untuk membuat kelas proletar naik menjadi golongan yang memimpin.

(more…)

Alienasi Religi






Salah satu konsep yang paling dikenal dalam teori Marxisme dan sosialisme adalah alienasi, yakni sebuah kondisi yang dialami pekerja yang disebabkan oleh berkurangnya nilai dan identitas mereka sebagai manusia karena mereka hanya dinilai menurut dan produksi yang dihasilkan. Alienasi dalam konsep Marxisme juga terkait dengan perasaan dikendalikan atau dikontrol oleh pihak pemilik kekuasaan.

(more…)

Dosa Intelektual Organik






Salah satu hal yang sering menjadi bahan kritik bagi para mahasiswa pada akhir-akhir ini adalah semakin matinya semangat pergerakan mereka sebagai muda mudi Indonesia. ‘Keberhasilan’ gerakan kelompok mahasiswa untuk menjatuhkan Suharto dari singgasana penguasa yang telah merongrong selama lebih dari tiga dekade sering dijadikan narasi untuk merefleksikan betapa besarnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan masyarakat. Sayangnya kritik tersebut sering kali hanya bersifat satu sisi, menyalahkan para mahasiswa saat ini sebagai pemuda pemudi malas yang cenderung apatis.

(more…)

Komodifikasi Kartini






Keagungan industri telah menjadikan hampir segala hal di dunia ini sebagai komoditas, suatu praktik yang diistilahkan dengan komodifikasi. Mulai dari benda, ide, sampai tubuh secara sadar maupun tidak sadar telah hilang substansi awal yang biasanya bersifat praktikal atau berhubungan dengan nilai pakai, karena bergeser menjadi kegunaannya dalam ekonomi atau nilai tukar. Sebenarnya saya tidak punya niat untuk menempatkan perempuan sebagai satu-satunya golongan yang terpengaruh (baca: terjerumus) dalam pusaran komodifikasi. Namun bahasan kali ini akan menyoroti hal-hal yang semakin hari semakin dianggap lumrah oleh kalangan perempuan, terutama dalam hal penampilan.

(more…)

Emansipasi dan Konsep Kebebasan






Dalam pemaknaan awam, konsep emansipasi seringkali dihubungkan dengan relasi gender yang berlangsung di masyarakat. Yang paling sering digencarkan adalah emansipasi perempuan di tengah-tengah sistem masyarakat patriarkis. Padahal emansipasi pada awalnya memiliki dasar pemikiran yang lebih luas, dan perkembangan ilmu pengetahuan yang menyebabkan digunakannya konsep ini dalam berbagai ranah keilmuan.

(more…)

Perempuan di Mata Marx






Bagi pembaca yang berusaha mengenal Marx melalui tulisan-tulisannya yang baru sampai pada tahap awalan, mereka akan menganggap bahwa dalam kepala Marx isinya hanya ada ide-ide tentang kritik sistem ekonomi dan pergolakan antar kelas dalam pengertian yang sempit. Implikasi yang kemudian muncul adalah bahwa Marx dengan teori-teorinya itu sangatlah maskulin, dan tidak ada tempat untuk femininitas. Pada kenyataannya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Bahkan alih-alih anti feminisme, beberapa gagasan Marx tentang perempuan sebagai individu dan peran perempuan dalam keluarga menjadi landasan bagi teori-teori feminisme yang berkembang setelah ideologi Marxisme terbukti berpengaruh di Eropa, kemudian di seluruh dunia.
(more…)

Kesadaran Palsu Menantu Idaman






Sebenarnya apa yang akan saya bahas dalam tulisan ini tidak terlalu mendesak dan seru isunya layaknya berita tentang keputusan-keputusan kontroversial pasangan Anies-Sandiaga. Namun materi ini munculnya karena obrolan yang ada di sekitar saya, terutama golongan pemuda biasa yang secara hirarkis tidak ada kaitannya dengan bisnis di panggung politik. Karena obrolan tentang pernikahan memang tidak pernah menjadi hal biasa jika dibumbui dengan perdebatan tentang nilai-nilai yang diturunkan dari generasi-generasi sebelumnya.
(more…)

Merunut Perjalanan Sosialisme






Bagi mahasiswa ilmu sosial dan humaniora, istilah ‘sosialisme’ bukanlah suatu hal yang asing, bahkan menjadi bagian dari kehidupan akademis mereka. Beberapa bahkan mengamininya sebagai ideologi yang pantas diterapkan di masyarakat dan mengeluarkannya dari buku-buku teks. Di saat yang sama, Indonesia memiliki sejarah tersendiri dalam memaknai, menerima, dan menolak keberadaan sosialisme. Dalam tulisan ini saya tidak akan menggiring pembaca kepada satu ideologi tertentu, mentahbiskan dogma-dogma agar dipercayai mentah-mentah, namun saya hanya akan menuliskan narasi perjalanan sosialisme dari awal terbentuknya hingga saat ini.

(more…)

Follow Us