Sejauh (Mana) Kita Melangkah(?)
Setelah sempat menjadi perbincangan hangat publik karena ditayangkan dan durasinya dipotong tanpa seizin dari pembuatnya oleh Kemdikbud, film dokumenter pendek Sejauh Kumelangkah merambah ruang-ruang digital sebagai media penyebarannya. Tulisan ini sebenarnya harus diakui lebih merupakan refleksi pribadi atas pengalaman mengikuti pemutaran film daring untuk pertama kalinya pada Rabu (27/01) lalu, alih-alih kajian film Sejauh Kumelangkah secara analitik sebagai teks. Ini adalah tentang keberadaan dan ketiadaan, keramaian dan kesunyian, kemampuan dan ketidakberdayaan, juga tabrakan-tabrakan lain yang saya rasakan dari sebuah karya film pendek.
(more…)