Judul: Menagerie 6

Penulis: A. Kembara, A. Kohar Ibrahim, Agam Wispi, Alan Hogeland, Asahan Alham, Astama, Bachtiar Siagian, Chalid Hamid, Dewa Ngurah Jenawi, Haryo Sasongko, J. Sura, Kuslan Budiman, Kusnah, Magusig O. Bungai, Mawie Ananta Jonie, Nurdiana, Pramoedya Ananta Toer, Rondang Erlina Marpaung, Sobron Aidit, Soeprijadi Tomodiharjo, W. Sutarto, Z. Afif.

Tahun: 2004

Penerbit: Lontar

Jumlah Halaman: 246

Salah satu potongan sejarah modern Indonesia yang belum banyak diketahui dan diperhatikan adalah fenomena pembuangan beberapa tokoh intelektual yang terjadi setelah pecahnya tragedi berdarah 30 September 1965. Mereka disebut sebagai eksil, atau orang-orang yang tidak bisa pulang ke tanah air karena pencabutan warga negara dan paspor oleh pemerintah Orde Baru.

Terhitung di Eropa saja, terdapat 600 orang eksil Indonesia, tidak termasuk anak dan cucu mereka. Sedangkan ‘hukuman’ tersebut tidak hanya dijatuhkan pada mereka yang berada di Eropa, namun juga negara-negara lain di benua lain, salah satunya Cina.

Penerbit Lontar telah melakukan penyusunan dokumentasi penulis-penulis Indonesia dengan berbagai latar belakang yang dipayungi dengan judul ‘Menagerie’. Kata tersebut diambil dari bahasa Inggris yang berarti ‘koleksi’. Sebelum Menagerie 6, Lontar telah menerbitkan Menagerie 1 sampai Menagerie 5 dengan tema yang berbeda untuk masing-masing buku. Dan pada tahun 2004, Lontar kembali menerbitkan seri Menagerie yang keenam dengan memfokusan perhatian pada karya-karya yang dibuat eksil dan tahanan politik rezim Orde Baru.

Menagerie 6 merupakan kumpulan 10 cerita pendek dan 17 puisi yang ditulis eksil di luar negeri, 4 cerita pendek yang ditulis eksil ‘domestik, dan 2 esai yang merupakan tulisan biografis mantan tahanan politik Orde Baru. Semua karya tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Alih bahasa yang dilakukan pada dasarnya tidak terlalu mempengaruhi suasana yang coba dimunculkan dalam karya tersebut, terutama puisi. Dengan pertimbangan tersebut, tidak ada salahnya untuk membaca tulisan yang sudah dikumpulkan oleh penerbit Lontar ini.

Kumpulan karya ini merupakan sebuah bukti bahwa pengalaman sejarah yang dialami seseorang tidak hanya bisa diceritakan ulang melalui narasi buku sejarah. Namun melalui karya-karya fiksi, banyak hal yang mampu diutarakan dengan cara yang lebih menyentuh perasaan dan membuka mata.

Layaknya kebanyakan buku yang ditulis oleh para mantan tahanan politik di Indonesia, karya-karya para eksil ini tidak mendapatkan perhatian dan apresiasi yang cukup besar dari khalayak umum, terutama di Indonesia. Sehingga tidak mudah juga untuk melakukan pencarian terhadap karya yang ditulis oeh mereka. Dan disusunnya Menagerie 6 merupakan sebuah upaya dalam ranah literasi dan kesusastraan Indonesia yang perlu diapresiasi.

Dengan membaca karya-karya yang berhasil dikumpulkan menjadi sebuah buku yang bisa dibilang kaya ini, kita dapat menelusuri kisah-kisah yang pernah ada namun tidak diberi kesempatan untuk eksis. Selain itu, kita akan dapat mengetahui bagaimana negara ini pernah memperlakukan warganya sendiri dan menjadikannya bahan pelajaran sejarah.