Yang Luput Tersalin dalam Penyalin Cahaya
Resepsi positif atas film Penyalin Cahaya agaknya bukan hal yang mengherankan. Karya tersebut dapat dikatakan mewakili cukup banyak suara yang selama ini tercekat hanya sampai pangkal lidah, menggambarkan hal-hal yang tidak asing tapi pada saat yang sama tidak dibahas secara terbuka. Secara umum, riuh rendah tepuk tangan dan sorotan lampu panggung mengarah pada karakter Suryani atau Sur yang memang digarap dengan matang dan kuat. Namun sesungguhnya ada satu sosok karakter kompleks protagonis/antagonis yang tidak mendapatkan atensi yang setingkat dengan Sur, yang tidak dimenangkan oleh para penonton, tapi diselamatkan oleh cerita dalam film itu sendiri. Ia adalah Amin.
(more…)