Dhianita Kusuma Pertiwi

Kata, Frasa, dan Rasa

Mengenal Orde Baru: Genosida

Selama dua dekade terakhir, tepatnya setelah kejatuhan rezim Orde Baru, sejumlah upaya telah dilakukan beberapa kelompok untuk mengkaji ulang peristiwa kekerasan massal yang terjadi di Indonesia pada periode tahun 1965–1966. Salah satunya adalah para peneliti, relawan, dan penyintas yang menginisiasi Peradilan Rakyat Internasional 1965 (International People’s Tribunal of 1965). Putusan final panel hakim menyatakan peristiwa berdarah yang terjadi beririsan dengan pergantian kekuasaan dari Sukarno ke Suharto tersebut sebagai genosida.

(more…)

Postmemory dalam Skema Penyintas Tragedi 65–66: Menjaga Ruang Tumbuh bagi Narasi Kecil






Kajian ilmu humaniora dan budaya agaknya memang tengah gencar-gencarnya ‘diserang’ oleh gejala post-, yang bisa diterjemahkan secara harfiah sebagai pasca. Paling tidak diskursus post-truth atau pasca kebenaran merupakan salah satu hal yang paling sering dibahas dan didiskusikan akhir-akhir ini. Kemudian, masih dalam kerangka konsep pasca-, baru saja saya mengikuti sebuah diskusi yang membahas tentang konsep postmemory.

(more…)

Mengenal Orde Baru: G30S






Lebih dari lima dekade dari peristiwa berdarah 30 September 1965, sampai hari ini masih saja banyak kontroversi yang berkembang. Mulai dari siapa yang melakukannya, siapa yang menjadi korban, dan kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada beberapa tahun setelah hari itu. Kejadian sejarah ini tentu tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele, karena momen ini bisa dianggap seperti sebuah palang besar yang terbuka.

(more…)

Mengenal Orde Baru: Daftar Maut






Saat saya masih kecil, saya sering sekali merinding setiap kali berkunjung ke Museum Brawijaya, Malang. Museum yang dikelola angkatan darat itu memang menyimpan beberapa artefak sejarah yang mengerikan, mulai dari sebongkah batu yang dipakai memukul kepala anggota PKI sampai meninggal, pakaian-pakaian perang dengan lobang peluru, sampai gerbong maut.

(more…)

Mengenal Orde Baru: Ciduk






Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ciduk merujuk pada benda untuk mengambil air yang terbuat dari tempurung kelapa atau bahan lain yang bertangkai. Kita pun mengenal benda yang dipakai setiap hari ini dengan istilah yang beragam menurut bahasa daerah. Bahkan pada Bahasa Jawa saja, ada lebih dari satu istilah, seperti cibuk dan siwur. Tetapi sejatinya artikel ini tidak akan membahas etimologi kata ciduk secara linguistik. Yang akan dibahas adalah penggunaan kata ‘ciduk’ yang sempat menjadi salah satu istilah hits semasa rezim Orde Baru.

(more…)

Follow Us